Exo’s 2nd Year Project
***
Pertama-tama, author mau menjelaskan sesuatu. Didalam
ff ini ada suatu permainan yang disebut LoL, and its not laughing out loud or
something like that, but it’s a game, ya suatu permainan yang author bikin
haha.
LoL ini adalah kawe-annya ToD. Akhir-akhir ini ToD
sangat terkenal kan? Bahkan ada yang membuat ToT dan DoD. Nah, kalau ToD itu
Truth or Dare (Jujur atau Tantangan),kalau ToT itu Truth or Truth (Jujur atau
Jujur), kalau DoD adalah Dare or Dare (Tantangan atau Tantangan), kalau LoL
adalah Lie or Lie (Bohong atau Bohong).
Dan mungkin akan muncul suatu permainan yg bernama LoD, Lie or Die /ga.
Sebenarnya cara mainnya sama aja sama ToD, tapi
jawabannya harus berupa kebohongan.
Kira-kira sih begitu. Semoga kalian yang baca
ngerti, klo nggak ngerti ya nasib XD
***
“LoL?”
Kai tersenyum manis. Matanya yang bersinar sangat
memikat Kyungsoo yang duduk bersila dihadapan Kai.“L,” jawab Kyungsoo singkat.
Kyungsoo menatap kosong kearah Kai. Ia tersenyum licik.
“Apa pendapatmu tentangku?” ujar Kai dengan senyum
yang belum memudar sedikitpun. Kyungsoo terdiam, memikirkan kata-kata yang
tepat untuk berbohong. “Hmm… Kau jelek, bodoh, pendiam, apalagi ya?” jawab
Kyungsoo.
Kai tersenyum malu mengetahui kalau Kyungsoo,
sahabatnya selama bertahun-tahun ini menganggapnya cantik, pintar, dan cerewet.
“Oke giliran kau yang bertanya,” ujar Kai bersemangat. Kyungsoo agak bingung,
ia memutuskan untuk menanyakan hal yang sama kepada Kai.
“Apa pendapatmu tentangku?” Tanya Kyungsoo. “Kau
sangat kreatif oppa,” sindir Kai. “Oke, kau sangat cerewet, bermata sipit,
jahat, dan seterusnya,”lanjut Kai. Kai tertawa sedangkan Kyungsoo merona
mengetahui bahwa dirinya sangat pendiam, bermata belo, dan tidak lupa, sangat
tidak kreatif hahaa.
“Giliran kau lagi,” ujar Kyungsoo, menatap
dalam-dalam mata yeoja dihadapannya itu. Kai tampak mulai serius. “Apa yang
menarik dariku? Tanya Kai dengan wajah lugunya. Kyungsoo menarik nafas
dalam-dalam. “Kenyataan bahwa senyummu sangat bodoh dan mengerikan,” ujar
Kyungsoo.
Kai terdiam, mencerna kata-kata itu. Kai tersenyum
tipis. “Giliran aku bertanya padamu lagi ya,” ujar Kyungsoo yang disambut oleh
anggukan Kai. “Ada orang yang kamu benci di sekolah?” Tanya Kyungsoo. Namja
yang satu ini benar-benar serius.
Kai mengerutkan dahinya, Kyungsoo tak pernah seserius
ini sebelumnya. “Ada,” Kai menelan ludah. “Oke kau lagi,” lanjut Kai, tegang. “Siapa
orang yang paling kau benci di sekolah?” Tanya Kai. Kyungsoo menatap mata Kai,
menelusuri dalam mata Kai. Terpantul bayangan Kyungsoo di mata Kai.
Hening… Segalanya begitu kaku…
“Kau,”
Suasana bertambah kaku. Kai menelan ludahnya lagi. “Benarkah?”
Tanya Kai memastikan kembali. Kyungsoo memalingkan wajahnya, malu, “Tidak,”
jawabnya.
“LoL sudah selesai, jujurlah oppa,” ujar Kai,
merangkak kearah Kyungsoo dan duduk disamping Kyungsoo. Kai tersenyum. “Ayo
jujurlah,” ujar Kai menggoda. Kyungsoo terdiam sebentar.
“Aku menyukaimu sejak kita pertama kali bertemu,”
ujar Kyungsoo, wajahnya merona. Kyungsoo dan Kai bertatapan. Kai memeluk
Kyungsoo, “Aku juga… suka padamu,” ujar Kai.
“Girl your heart, girl your face
is so different from them others
I say, you're the only one that I'll adore
Cos everytime you're by my side
My blood rushes through my veins
And my geeky face, blushed so silly yeah, oh yeah
And I want to make you mine
Baby I'll take you to the sky
Forever you and I, you and I, you and I
And we'll be together till we die
Our love will last forever and forever you'll be mine, you'll be mine
Girl your smile and your charm
Lingers always on my mind I'll say
you're the only one that I've waited for
And I want you to be mine
Baby I'll take you to the sky
Forever you and I, you and I, you and I
And we'll be together till we die
Our love will last forever and forever you'll be mine, you'll be mine
And I want you to be mine
And I want you to be mine
Oh baby I’ll take you to the sky
Forever you and I, you and I, you and I
And we’ll be together till we die
Our love will last forever and forever you’ll be mine, you’ll be mine
Oh baby I’ll take you to the sky
Forever you and I, you and I, you and I
And we’ll be together till we die
Our love will last forever and forever you’ll be mine, you’ll be mine”
I say, you're the only one that I'll adore
Cos everytime you're by my side
My blood rushes through my veins
And my geeky face, blushed so silly yeah, oh yeah
And I want to make you mine
Baby I'll take you to the sky
Forever you and I, you and I, you and I
And we'll be together till we die
Our love will last forever and forever you'll be mine, you'll be mine
Girl your smile and your charm
Lingers always on my mind I'll say
you're the only one that I've waited for
And I want you to be mine
Baby I'll take you to the sky
Forever you and I, you and I, you and I
And we'll be together till we die
Our love will last forever and forever you'll be mine, you'll be mine
And I want you to be mine
And I want you to be mine
Oh baby I’ll take you to the sky
Forever you and I, you and I, you and I
And we’ll be together till we die
Our love will last forever and forever you’ll be mine, you’ll be mine
Oh baby I’ll take you to the sky
Forever you and I, you and I, you and I
And we’ll be together till we die
Our love will last forever and forever you’ll be mine, you’ll be mine”
__Mine
- Petra Sihombing__
***
A couple weeks later…
Warna-warna pastel terlukis di sebuah canvas putih
bersih membentuk wajah seorang yeoja berambut panjang coklat ombre ungu yang
sedang tersenyum. Kyungsoo menatap puas hasil karyanya itu. Senyum terbentuk di
wajahnya. Matanya membesar, memandang lukisannya yang melukisan kekasihnya,
Kai.
Puas dengan hasil kerja kerasnya itu, Kyungsoo
bangkit dari kursi kayu yang sedari tadi ia duduki. Ia melangkah, menjauhi
canvas yang berdiri tegak pada tempatnya itu.
Kyungsoo mengganti pakaiannya menjadi kemeja biru
jeans dan celana jeans dan celana jeans yang warnanya lebih gelap daripada
kemejanya. Lalu namja itu kembali ke ruang tempat ia melukis tadi, membungkus
lukisannya yang sudah kering itu dengan kertas kado emas.
Kyungsoo menulis diatas kertas kadonya dengan
spidol hitam permanen;
Kau
lebih berkilauan
Dari
kertas kado ini
-Kyungsoo-
Sekali lagi Kyungsoo tersenyum puas. Kemudian
Kyungsoo meraih kunci mobilnya yang terletak di meja dekat lukisannya
diletakkan dan segera berangkat menuju taman safari, tempat perjanjiannya.
Di satu sisi, Kai masih memilih pakaiannya dengan
bingung, berpikir keras. Akhirnya Kai meraih sebuah tanktop putih, croptop
hitam dengan tulisan YOLO dan sepotong jeans pendek. Kai meraih tas selempang
putihnya dan berjalan keluar dari apartemennya.
Tangan Kai terus melambai-lambai sampai akhirnya
sebuah taxi biru berhenti tepat dihadapannya, Kai segera masuk dan menunjuk
arah ke tujuan. Kai dengan cepat sampai di taman safari. Ia menunggu disebuah
bangku kayu dekat tempat perjanjiannya.
Di sisi lain, Kyungsoo sedang terjebak kemacetan
yang sangat parah. Sudah 2 jam perjalanannya. Ia mulai membunyikan klakson
mobilnya yang hampir tidak pernah digunakannya itu. Hujan mulai turun setitik
demi setitik. Kyungsoo melirik kea rah jam tangannya lalu beralih ke kado
berlapis emas yang terletak di bangku sampingnya.
Sudah 1 jam ia terlambat dari jam perjajiannya.
Kyungsoo meraba-raba jok mobil dan tersadar bahwa ia meninggalkan hpnya dirumah.
Kyungsoo mendesah frustasi.
Kembali ke Kai, ia rasakan setetes demi setetes air
jatuh disekitarnya, beberapa mengenainya. ‘mungkin
akan hujan’ pikir Kai. ‘kemana saja
kau oppa?’ Kai meraih hpnya dan mulai menelefon Kyungsoo. Hujan mulai
menderas, Kai pergi berteduh. Kyungsoo tidak bisa dihubungi.
Setelah 15 menit, Kai memutuskan untuk pulang saja,
‘mungkin Kyungsoo lupa,’ pikir Kai.
Sementara itu Kyungsoo masih menekan klaksonnya
dengan brutal. Ia sampai di taman safari 2 jam terlambat dari perjanjian, Kai
sudah tidak disana. Kyungsoo memutuskan untuk pergi ke apartemen Kai, ‘pasti Kai sudah pulang,’ pikir
Kyungsoo.
Kyungsoo kembali ke parkiran dan segera menancap
gas ke apartemen Kai.
Di dalam apartemen Kai, Kai sedang bersantai di sofanya,
memencet remote tvnya asal-asalan, khawatir Kyungsoo mencari-carinya disana dan
ia sudah pulang, namun ia lebih takut Kyungsoo melupakan perjanjiannya
dengannya hari ini.
‘Sudah satu
jam aku meninggalkan taman safari huh,’ pikir Kai sambil melihat jam yang
tertempel di dinding apartemennya itu. ‘dimana
kau oppa,’
Di lain tempat, Kyungsoo sedang mengendarai mobil
kijangnya itu, menyesali lagi kenyataan ia melupakan hpnya. Ia kembali
mengerang frustasi melihat kemacetan parah di depan matanya itu. Setelah
berfikir keras, namja itu memutuskan untuk memarkir kijangnya ditepi jalan dan
berlari ditengah hujan yang deras itu.
Kyungsoo meraih hadiah ulang tahun untuk Kai,
mematikan mesin, melihat sekali lagi apartemen Kai, mungkin sekitar 1 kilometer
dari tempatnya sekarang ini. Kyungsoo membukus hadiah yang ia pegang itu dengan
plastic dan jaketnya agar tidak basah.
Kyungsoo keluar dari mobilnya, hujan segera
menyerangnya dengan brutal. Kyungsoo menutup lagi mobilnya dan mengunci
pintunya. Ia membiarkan seluruh tubuhnya basah karena hujan, menghiraukan
tatapan aneh banyak orang disekitarnya.
Kyungsoo segera berlari dengan tenaga yang tersisa,
sesekali tersandung dan jatuh.
/and…
action!/
Aku terjatuh
dan tak bisa bangkit lagi…
/slowmotion/
/and… cut!/
Akhirnya Kyungsoo sampai di depan gedung apartemen
Kai dengan basah kuyup dan nafas terengah-engah. Kyungsoo berdiri setengah
berjongkok, memegang lututnya, masih menggenggam erat hadiah untuk Kai. Kyungsoo
memasuki lift, memencet angka 18. Tatapan aneh menghujamnya, namun
dihiraukannya.
Kyungsoo keluar dari lift, berbelok ke kanan,
berhenti di depan kamar bertuliskan angka 18BE. Namja berambut hitam itu
menghela nafas dan menekan bel apartemen itu. Yeoja berambut ombre itu
terlonjak bangun. ‘paling pak pos,’
pikir yeoja itu.
Yeoja tinggi itu bangun dengan malas, berjalan
kearah pintu, mengintip lewat lubangnya. Disana berdiri seorang namja berambut
hitam, bermata belo, basah kuyup. Namja itu sedang mengibaskan rambutnya yang
basah.
“KYUNGSOO??!!?”
Kyungsoo yang diluar pun terlonjak. Kai langsung
membuka pintu dengan cepat, memeluk Kyungsoo yang basah kuyup. Namja yang
dipeluhnya pun balas memeluknya.
“Hug me only once
Smile only once
Feel it only once
Smile only once
Once, once, once, once
Hug me just once
Hug me once”
Smile only once
Feel it only once
Smile only once
Once, once, once, once
Hug me just once
Hug me once”
__Hug Me Once - Girls Day__
***
20 minutes later…
“Argh!” terdengar teriakan Kyungsoo.
“Kau nekat sekali!” ujar Kai sambil mengobati luka di tubuh Kyungsoo.
Sudah berapa kali namja itu menjerit. Kyungsoo sudah bersih, kemejanya yang
basah pun sudah diganti dengan kaus santai.
“Oya!” ujar Kyungsoo setelah lukanya diobati semuanya. “Itu hadiah
untukmu ya..,” ujar Kyungsoo kepada Kai, menunjuk kea rah segumpalan jaket, “ekhm..
didalamnya hehe,” Kyungsoo cengengesan.
Kai meraihnya, membukanya perlahan. Kyungsoo yang sudah lelah tertidur
di sofa. Kai pun melanjutkan membuka kado berbungkus emas itu. Yeoja cantik itu
menganga, kagum. Ia menutup mulutnya dengan sebelah tangan, sebuah lukisan
dirinya! ‘Wow!’ hanya itu yang ada
dipikirannya.
Kai meletakkan lukisan itu perlahan, bangkit, mengecup kening
Kyungsoo, dan mematikan lampu, membiarkan Kyungsoo tenang dalam mimpinya.
“You know what? LoL makes the
true love,”
-End
KyungSoo... you're so romantic..>_<.
BalasHapusLoL bagus tuh jadi bisa bikin Jongin + KyungSoo bersatu.
tapi entah kenapa aku lebih suka kalau Kyung Soo aja yang jadi yeoja. Hahaha.Soalnya Kyung Soo lebih cantik dari Jong In. <3
tapi ceritanya udah bagus kok ^_^