My Silver Wish

Senin, 07 April 2014

Hold Me Tight - Slender


Hold Me Tight
exo’s 2nd year project
Slender
[Drabble]

Chanyeol menatap Baekhyun penasaran. Dia bersembunyi diantara dinding kelas TK B-1, mengintip ke arah Baekhyun yang tertawa puas dengan teman-teman perempuannya di hallway.

Main bola bekel, mungkin.

Oh, atau main flappy bird?

Hanya Tuhan, Baekhyun, dan teman-temannya yang tahu.

Chanyeol mengepal tangannya, gemas dengan cengiran dan tawa Baekhyun. Rasanya ia ingin memeluknya dan menggigit pipinya.

Tapi yah, gitu.

Chanyeol ga berani nyapa Baekhyun.

Baekhyun lalu melambai pada teman-temannya yang Chanyeol tidak sadari kalau mereka sudah bubaran. Chanyeol menelan ludahnya, matanya tak lepas dari Baekhyun yang tersenyum cemerlang.

Tak lama kemudian, Baekhyun menyadari keberadaan Chanyeol lalu berlari ke arahnya, tapi jatuh tersungkur karena tersandung batu kecil. “Chanyeol!”

Chanyeol buru-buru menghampiri Baekhyun dan menolongnya, “Aduh, sakit nih.”

Baekhyun berdiri tegak dan berusaha menahan rasa sakitnya, “loh, kok sakit? Kan yang jatuh aku, bukan kamu.”

Chanyeol menyengir, “Aku juga abis jatuh.”

Baekhyun menatap Chanyeol bingung, “Kapan?”

“Tadi.”

“Kok aku ga liat?”

“Mungkin kamu ga peka.”

“Kok gitu?”

Kan aku.. abis jatuh cinta sama kamu.” Pipi Chanyeol memerah

Baekhyun menunduk, merasa malu-malu kucing. “Ish,” Dia tersenyum lagi, “Eh, omong-omong, namaku Baekhyun.”

Chanyeol mengangguk, “Aku tahu kok.”

“Kok bisa? Kan kita beyum pelnah kenalan.” Baekhyun menatap Chanyeol penasaran. Dia merasa laki-laki yang baru dikenalnya ini akan jadi sangat seru jika di jadikan teman. Teman. Iya, teman. TEMAN. Kasian Chanyeol, dia di friend-zoned.

“Pelnah kok.” Chanyeol tersenyum, “di mimpiku.” Dia lalu menyengir seraya melihat Baekhyun yang terkekeh, “Kamu lucu ya. Cadel.”

Baekhyun mencibir kesal ketika mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Chanyeol. Dia hampir menangis.

“Eh? Kenapa? Aku salah?” Tanya Chanyeol kewalahan melihat Baekhyun yang sudah mulai menangis

“Baekhyun benci Chanyeol.” Baekhyun mengelap ingusnya, “Baekhyun ga cadel.”

Chanyeol hampir saja menggigit pipi Baekhyun yang merah sangkin gemasnya melihat dia menangis. Tapi mengingat bahwa Baekhyun adalah anak orang, Chanyeol hanya bisa menahan nafas sangkin kehabisan oksigen melihat wajah imut Baekhyun.

“Maaf.” Chanyeol menunduk, lalu mulai menghapus air mata Baekhyun yang membasahi pipinya, “Mau aku peluk?”

Modus.

Modus parah.

Baekhyun lalu mengangguk. Dia suka pelukan. Entah Chanyeol mengetahui apa yang Baekhyun suka dari siapa.

Chanyeol lalu mendekap Baekhyun erat, seraya gerimis mulai turun dari langit. Dia lalu membisikkan sesuatu di telinga Baekhyun, “Hei, mau dengal gombalan?”

Baekhyun terkekeh geli, lalu akhirnya mengangguk.

“Tapi aku gabisa mikil gombalan yang bagus,” Chanyeol memberi jeda, “Soalnya di pikilanku cuma ada kamu.”

Baekhyun terbahak dalam dekapan Chanyeol lalu mulai mendekap Chanyeol juga. “Baekhyun suka Chanyeol.”

“Aku juga suka Chanyeol.” Chanyeol menertawakan gurauannya sendiri, “Tidak, tidak. Aku suka Baekhyun.”

Dan mereka berdua tertawa puas di tengah gerimis kecil yang membasahi gedung TK mereka.

--Finn.

Happy 2nd Year Birthday, exo!
Semoga makin di berkahi. Amin.
Kurang panjang ya? Haha it's my apologies. Sorry. No much time left. Deadline came like a hurricane.
And, maaf kalo ga sesuai harapan. Like I told you before, ini selesainya satu hari sebelum deadline, jadi gaada waktu ngedit. [sobbing sound]
Jadi.. See you on my other fanfic.

Cheers,


Slender.

2 komentar: