My Silver Wish

Senin, 10 Maret 2014

Menage [Twoshoot Supernatural Fanfiction] - Serenitie Oh



SerenitieOh©Proundly Present:
“Menage.”
Exo with OC’s twoshootfic
.
 “Fear can stop you loving
Love can stop your fear
Fear can stop you loving
But it’s not always that clear
Fear and Love”─ Morcheeba
.
Rate: M 
Back song: Lalala-jay-z─bad boy II
                               True Love─Pink

New York, USA.

Bulan separuh bernanung di atas langit. Namun, tak ada semilir angin dingin mengurai kesenyapan. Tak ada suara-suara burung gagak yang mempercepat suram. Tak juga dengan butiran salju dingin yang berkelebat. Semua diam, tampak mati, tanpa gerak.

Pemuda pucat dengan figur menjulang yang sepertinya─oh, bukan sepertinya tapi pastinya menjadi satu-satunya objek yang bergerak disana, menyergai kejam sembari menatap awan yang ibarat kapas-kapas yang manis untuk dikecap rasanya.

Lolongan serigala mencerai-beraikan tirai-tirai tanpa kehidupan di sekelilingnya.

Jangan heran mengapa semua terasa begitu hampa tanpa suara, terlupakanlah New York yang sarat akan kebisingan. Bahkan angin tak mengehembuskan lagi derai nafasnya. Semuanya terhenti─atau kau bisa sebut dimatikan dengan pengap harapan. Semua diam, hampa, mati rasa dan kelam menyergap bumi satu tahun lamanya.

Hanya para mahluk-mahluk kotor dilengkapi hina yang bergerak menenangkan lingkup bumi yang sepi. Devils, Vampire and Inqubus prepare themself for tommorow.

Mari bertaruh, kau tak tahu inkubus, yakan? Then i will tell you for free. Inkubus, sejenis gabungan Vampire dan werewolf namun lebih condong pada Vampire. Mahluk ini kekal─but the fact, ia bisa dibunuh jika kau menembak mereka dengan silver gun with red bullet. Mereka perlu darah namun dapat juga menjadi serigala. Kombinasi yang mind-blowing

Kembali aku bertanya. Pasti kalian tak mengenal red bullet, bukan? Red bullet memang berwarna sama dengan silver bullet─which is a bullet dat can kill Vampires, namun red bullet hanya dapat membunuh inkubus; mencari jantung dan yang special meledak saat tertanam di dalam tubuh seperti peluru 9x19mm Parabellum.

“ Hai there,” Seorang pemuda tampan menepuk lembut pundak si pucat

“ Hei, Mr.werwolf,” Jawab si pucat dengan nada mengejek

“ Besok bulan purnama merah dan besok semua akan kembali,” Ujar Kai─Mr.werewolf

“ Tak terasa bumi sudah tertidur selama satu tahun,” Ujar Sehun─si pemuda pucat─sambil memamasang sergaian.

“ Menyenangkan, bukan? Sudah saatnya kita meneguk nikmatnya regukan madu dari setiap pastikel-partikel darah,” Kai mencabik kasar lengan si penjual koran malang yang kebetulan ada di sampingnya. Darah segar menggeliat keluar, merembes seperti guguran air hujan. Sobekan itu melintang terpapar menangaga membuat Sehun tersenyum psikopat.

“ Kau sesenang itu?” Tanya Sehun dengan tatapan nanar akan kebahagiaan.

“ Mungkin. Tapi aku ingin cepat-cepat menemukan sosok Athena-ku.” Gumam Kai setengah sadar.

“ Maksudmu kau sudah tak sabar ingin bercinta lagi, kan?” Tanya Sehun sakartis dan Kai tertawa jenaka.

Jangan kau fikir menjadi seorang Vampires, Devils or Inqubus hanya harus menahan nafsunya pada rasa lapar akan darah. Namun juga pada nafsu birahi─duniawi, lolongan lapar di dasar perut saat melihat gadis sintal lewat. Hawa nafsu ketiga spesies itu lebih besar 2kali lipat daripada manusia biasa
.
.

Pagi hari di New York terasa lebih bising bagi Sehun dan Kai. Musim dingin berkelebat, mengguyur kota sibuk ini dengan kepingannya. Salju kembali turun mengotori keapikan kota itu. Jantung kota New York kembali berdetak setelah dicabut paksa.

Rachel melakukan warming up, presendiannya benar-benar kaku. Aneh, ia fikir ia hanya sempat tidur bebarapa jam karna Victoria’s Secret menyelesaikan semuanya saat jam 12 malam─namun beberapa jam itu terasa sangat lama hingga tulang-tulangnya bergemeletuk kaku.

Lolongan serigala membuat Rachel mengeliat ketakutan. Ini sudah pagi, tapi kenapa masih ada lolongan? Mungkin imajenasinya saja. Sepertinya ia harus ambil cuti di tengah kesibukkanya menjadi icon Victoria’s Secret─sejenis merk pakaian dalam yang terkenal

Entah kenapa, tapi saat ia melongokan kepala untuk melihat matahari. Matahari dipenuhi percikan merah. Bukan, bukan warna kuning namun merah darah. Rachel menggeleng-gelengkan kepalanya namun tiba-tiba sebuah lagu bernada kematian terlantun, bunyinya:
Puisque La Mortest Inevitable Oublions.
Mortest.

Itu berarti kematian dalam bahasa Prancis dan seakan-akan angin menyanyikan lagu itu untuk ia seorang.

Oh, crap! Ia takut ada apa-apa dan ia bisa mampus seketika karna hell ia sendirian disini.
Cepat-cepat gadis berkaki jenjang itu membasuh mukanya, menelusupkan masuk semua barang-barang yang ia anggap penting kedalam clutch anggun-nya. Rambut wavy blonde sepunggunya ikut bergoyang─terpecah helai-helainya sehingga menari-nari bebas.

Menyambar Iphone, kacamata hitam dan kuncil mobil La Ferrarinya adalah hal terakhir yang ia lakukan sebelum membanting cepat-cepat pintu apartemenya.

Gadis itu tetap menarik meski ia berdandan dengan terburu-buru. Gaun dansa yang dipadupadankan dengan jaket kulit hitam berkerah V neck mempertontonkan payudaranya yang masak dan sintal. Kacamat hitam itu bertengger manis di hidung bangirnya. Kulitnya seputih arak-arak awan. Kaki mulusnya nampak jenjang dan menggoda.

Datangnya sesosok Venus membuat Starbucks dikelilingi gandungan deck kagum dan─iri pastinya. Rachel Yoo. Siapa yang tak mengenalnya? People around the world must be know her. She’s Victoria’s Secret Angel. Menjadi member VS benar-benar melambungkan namanya tinggi-tinggi ke udara.

Bahkan sosok yang bukan manusia ikut berdecak kagum menatapnya. Sehun ikut mengantre di belakang sosok Venus itu untuk memesan.

Venus itu nampak bingung, coffee mana yang akan ia minum untuk kebutuhan kafeninnya. Mata violet berembun itu memenusuri daftar menu yang terpajang rapih disana.

“ Kusarankan Americano untuk memulai pagi,” Saran Sehun dengan suara serak dan gadis itu menatapnya lalu tersenyum lucu.

One hot Americano please.” Ucapnya
Rachel kembali duduk pada posisinya. Jantunya nyaris melompat keluar. Pemuda itu sangat tampan sekaligus misterius? Anehnya, pemuda itu memiliki parah yang sama dengan pemuda yang pernah muncul dalam mimpinya, bahkan dalam sosok yang sama hanya saja tangannya menyeret mayat yang membiru dengan bibir  dipenuhi darah. Rachel bahkan masih dapat memngigat betapa anyirnya bau itu.

Tatapan mata itu juga sama. Tajam seakan ia mangsa yang dapat mengenyangkan kantunya nasinya.

Mungkin benar apa yang dikatakan Kyungsoo─her best friend. Ada 6 orang di dunia ini yang mirip dengan kita. Lagipula, itu hanya bunga mimpi semata─Fikir Rachel.

“ Hai,” Sehun menyapa Rachel.

“ Oh? Hai. Thanks for that,” Ujar Rachel

“ Urwell. Ada apa? Mukamu pias,”

“ Benarkah? Akhir-akhir ini otakku sarat akan fikiran dan hampa akan ketenangan,” Jawab Rachel lesu.

Well, VS’s model harus menjaga kecantikan mereka agar tidak luruh,” Canda Sehun

You right,” Rachel menyesap Americano-nya

“ Tertarik untuk mencicipi sedikit French Fancy?” Ajak Sehun dan Rachel menatapnya dengan alis naik sebelah.

Hm, kau lumayan,” gumam Rachel menilai

“ Oh ya, aku Sehun.Oh Sehun. Aku sudah kenal siapa kau jadi no need to introduice yourself,” Ujar Sehun

“ Aku lowong hari ini so yes,” Rachel tersenyum manis sedangkan Sehun menyergai kecil.
.
.
Kai menyergai puas menatap Sehun dan seorang Venus terduduk di Little Cupcakes─kind of cafe. Sepertinya Venus itu adalah korban Sehun yang selanjutnya namun tunggu─sepertinya ia mengenal gadis itu dan yak, ia mengigatnya. Gadis itu icon Victoria’s Secret. Bukankah terlalu menyesakkam mati disaat karirmu telah menunkik naik?

Namun, wait. Baru pertama kalinya ia melihat Sehun dengan pandangan se-dreamy itu. 

Biasanya, pemuda pucat itu hanya diam atau menyergai psikopat. Matanya kini dipenuhi percik-percik cinta dan hingar-bingar kebahagiaan. Sesekali bibir tipisnya melengkungkan senyum kecil. Senyuman tulus bukan sergaian.

Where the good old Sehun Kai used to know? 

Mana Sehun yang selalu cuek pada perempuan se-cantik atau se-sintal apapun? Mana Sehun yang begitu menyukai merah darah? Dan, mana Sehun yang psikopat?

Namun, Kai tak perduli. Yang penting sahabatnya bahagia.

Maka diteruskannya koyakan pada perut mangsanya. Usus-usus meluber keluar dengan darah melingkupi. Tulang-tulang berserakan akibat gilasan gigi tajam Kai dan wujud werewolf. Kepala korban itu mengaga dan mempertontonkan tengkorak kepala yang kosong tanpa otak. Darah dari tenggorokan yang baru Kai koyak memuncrat pada muka tampannya. Bekas cakaran kukunya pada pipi kanan korban melintang membekas.

Belum puas, Kai mengigit seonggok kepala korbannya. Dikunyahnya terus menimbulkan suara renyah layak memotong kubis. Di muntahkannya lagi hasil kunyahan itu lalu pergi begitu saja. Ia membunuh untuk mencari kesenangan karna insting werewolf-nya telah kosong menulari lingkup hatinya.

Darah dan gelap. Dua elemen yang melengkapi kehidupan mereka berdua. Kesepian dan rasa bersalah kadang menyergapnya namun dituntaskan semua rasa itu dan mematungkan hatinya dingin se-dingin porselen.

Bukan pilihan terlahir sebagai mahluk hina karna kau tak bisa memilih akan menjadi apa dan siapa saat kalian lahir. Karna takdir yang menentukan.
.
.

ARGH! OH─JERK─SEHUN! LEPASKAN AKU!” Rachel berteriak nyaring saat menyadari kedua tanganya diborgol pada pinggir ranjang─yang ntah milik siapa.

Saat keluar dari Little Cupcakes, Sehun tiba-tiba menutup kedua matanya kemudian sebuah adegan muncul dalam bola matanya, bagaikan film yang di putar. Terpampang mimpi yang seminggu lalu ia alami, mimpi dimana ia melihat Sehun menyeret mayat dengan bibir dipenuhi lelehan darah dan menatapnya tajam lalu semua menjadi gelap.

Dan, saat ia sadarkan diri. Ia sudah tergolek tak berdaya di ranjang dengan kedua tangan di borgol. Damnit! Sepertinya keputusan untuk mempercayai Sehun  salah. Bisa saja ia seorang psikopat jahat atau fans beratnya.

Sehun sudah berdiri di depannya dengan tatapan dingin yang menusuk relung hati Rachel. Pemuda itu topless mempertontonkan otot perut khas remaja yang begitu uh parfait.

“ Lepaskan aku bajingan!” Teriak Rachel.

“ Bisakah kau diam? Oh, atau kau ingin menjadi seperti dia?” Tanya Sehun lalu menggeser badannya; menunjukkan sesosok pemuda tampan yang mengoyak perut seorang perempuan yang membuat perut Rachel mual. Tentu saja ia tak mau bernasib malang seperti perempuan itu.

Fucking shit! Who the hell are ya!” Pekik Rachel

“ Aku seorang inkubus dan kenalkan, ia Kai. Seorang werewolf,” Pemuda tampan yang bernama Kai itu menatap Rachel dan seketika membuat Rachel ingin muntah karna bibirnya dipenuhi dengan darah.

“ Aku tak perduli siapa kau atau siapa dia. Kalian bukan manusia bangsat!” Rachel kembali memekik tak memperdulikan ancaman yang ia anggap ancaman kosong itu.

Well, gadis cantik. Apa kau ingin kehilangan paras cantikmu?” Sehun menempelkan cutter pada pipi Rachel yang selembut kelopak mawar.
 BUGH!

Back off, bastard!” Ujar Rachel setelah berhasil menendang perut Sehun dan cutter itu melayang mendekati si pemuda werewolf
Sehun tak tinggal diam, diikatnya kaki jenjang gadis itu dengan dasi hitam lalu terduduk di sampingnya. Tak memperdulikan tatapan tajam dari sampingnya.

“ Berhenti menatapku dan nikmati permainanku,” Sehun mendaratkan kecupan di bibir mungil Rachel dan pemuda pucat itu semakin mendekatkan tubuhnya pada tubuh Rachel.

Ciuman itu breangsur-angsur menjadi frenchkiss. Sehun menahan tengkuk Rachel untuk memperdalam. Pemuda pucat itu menjilat dan sesekali mengigit bibir Rachel meminta akses untuk masuk. Namun, Rachel menolaknya membuat Sehun mengigit bibir bawahnya dan tak menyia-nyiakan kesempatan.

Keduanya saling beradu lidah, Rachel berusaha mendorong lidah Sehun keluar dari gua hangatnya sedangkan Sehun malah semakin melilit lidah Rachel. Saliva bening mengalir dari bibir Rachel. Beberapa erangan kecil lolos dari bibir Rachel membuat Sehun menggila.

“ Shhh─” Rachel menggerakan kepalanya karna merasa nafasnya berhenti di tenggorokan.

“ Kau menikmatinya?” Tanya Sehun. Ia tahu gadis ini mengiginkan lebih terlihat dari protes yang kurang diberikan. Dan, Rachel hanya terdiam.

“ Hyung! Bisa kau tutup pintunya?” Teriak Sehun. Sepertinya yang dipanggil hyung adalah si pemuda werewolf karna pemuda tan itu langsung beranjak dan membanting pintu kamar yang di pakai mereka.

Sehun menyergai puas. Tangan-tangan pucatnya membuka jaket kulit hitam yang gadis di bawahnya kenakan. Tak lupa, ia melepas celana jeans yang ia pakai tak mengindahkan hardikkan Rachel untuk memakainya kembali. Kini, tubuh Sehun hanya terbalut underware.

Rachel merasa basah saat tangan-tangan hangat Sehun membuka resleting gaun dansa yang dipakainya. Matanya dihalangi kabut nafsu dan otaknya tak bisa lagi mencerna apa ini benar atau salah, yang tepat ia juga mengigini ini.

Tangan Sehun beralih untuk melepaskan borgol dan dasi yang melilit badan gadis itu, ia yakin gadis itu tidak akan melarikan diri, kabut di mata violet-nya adalah kabut nafsu yang membumbung tinggi-tinggi. Dibukanya pengait bra dan underware hitam kelam Rachel.

Sebagai seorang VS’s model, ia tak pernah malu untuk ditatap saat ia hanya memakai bikini atau bahkan naked. Pekerjaan yang mengharuskannya. Hanya dengan kain-kain tipis yang membalut selangkangan dan payudaranya, ia harus perjalan penuh percaya diri di runaway.

Tapi, dalam kasus ini berbeda. Ia merasa dingin saat Sehun menatap tubuh naked-nya.
Pemuda pucat itu mendekatkan bibirnya pada leher jenjang Rachel, menghisapnya lamat-lamat sembari mendengarkan lantunan indah dari gadis di bawahnya.

Rachel teringat akan perkataan mommy-nya yang kini berada di Prancis. Tubuhmu adalah pagoda sakral dan tak boleh diberikan pada sembarangan orang, namun kini ia baru saja menyerahkan tubuhnya pada pemuda asing yang baru beberapa jam ia kenal.

Merasa ada keraguan menghinggapi gadis di bawahnya, Sehun bernyanyi. Bernyanyi dengan nada serak yang sarat akan pesakitan.

Puisque La Mortest Inevitable Oublions.

Lagu ini. Lagu kematian yang Rachel dengar. Sebelum Rachel hendak melayangkan komentar, sesuatu yang asing sudah lebih dulu memasukki paksa selangkanganya. Dibantingnya wajahnya ke bantal.

EUNGH SEHUN!”
─To Be Continue to the next cahpter─
Seriously, it’s so hard to make a blood scene. It’s freakin' hard to imagine your bias turned into werwolf or Inqubus that used to kill humat. By the way, Inqubus cuma khayalan saya aja ah and about Rachel. She’s only OC but she’s my favorite OC hihi.
I’m still learning how to make a yaoi or GS fanfic. Saya kurang dapet feel. Dan gak bisa bayangiin exo’s member turned to be girls.
Ok, enough. Do you guys mind to comment? I really need your feedbacks

“ Comment?” Bisik Kai

SerenitieOh©2014

1 komentar:

  1. hai, i'm serenitie oh
    kalau kalian gak punya google account or wordpress bisa tinggaliin comment di ig aku @febbyxox atau ask fm aku apnkbule atau twitter aku @kochistal atau email aku febimahdalena@yahoo.com
    thanks buat yang udh baca dan comment ditunggu

    BalasHapus